Sukrosa ini adalah jenis pemanis alami dari tebu yang kita kenal sebagai gula meja, gula pasir atau gula putih. Sukrosa terbentuk dari gabungan molekul glukosa dan fruktosa. Perlu diingat bahwa kandungan fruktosa alami pada buah tidaklah berbahaya. Buah merupakan makanan bernutrisi tinggi, dan jarang terjadi seseorang kelebihan gula jika
Gula mungkin memiliki reputasi yang buruk karena berkaitan dengan risiko penyakit diabetes, obesitas, hingga kanker. Namun, bagaimana dengan kandungan gula dalam buah? Ketahui apakah konsumsi buah-buahan dalam jumlah banyak berdampak negatif bagi tubuh dalam ulasan berikut. Apakah gula dalam buah tidak baik bagi kesehatan? Buah-buahan memang mengandung gula alami dalam bentuk fruktosa. Fruktosa adalah salah satu jenis karbohidrat. Namun, berbeda dengan jenis karbohidrat lainnya seperti sukrosa dan glukosa, fruktosa mempunyai rasa yang lebih manis. Karena rasa yang manis ini, fruktosa dalam bentuk sirup jagung tinggi fruktosa banyak digunakan sebagai pemanis dalam makanan dan minuman. Namun, fruktosa dalam buah tentu berbeda dengan pemanis sirup jagung tinggi fruktosa. Menurut Mayo Clinic, rata-rata buah mengandung sekitar 15 gram gula alami dalam bentuk fruktosa. Angka ini hanya menyumbang sedikit kalori pada tubuh Anda. Sementara itu, minuman atau makanan yang mengandung pemanis sirup jagung tinggi fruktosa biasanya sangat tinggi kalori. Sebotol minuman bersoda bisa mengandung sekitar 225 kkal dan tidak mengandung zat gizi penting bagi tubuh. Fruktosa juga tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara mendadak. Ini lantaran tubuh mencerna fruktosa lebih lambat ketimbang sukrosa kandungan utama gula pasir. Jadi, konsumsi gula dalam buah tidak menimbulkan dampak buruk seperti konsumsi gula dalam makanan manis.
Namun tidak semua buah-buahan baik dikonsumsi oleh penderita diabetes, karena terdapat buah-buahan tertentu, yang kandungan indeks glikemik cukup tinggi, yang nantinya dapat memicu terjadinya lonjakan gula darah. Lantas adakah buah yang harus di jauhi penderita diabetes? Berikut adalah buah yang harus dijauhi penderita diabetes. 1. Pisang
- Fruktosa adalah jenis gula yang secara alami ditemukan dalam buah dengan derajat yang berragam. Orang yang perlu membatasi konsumsi fruktosa perlu menghindari buah dengan kandungan fruktosa yang tinggi. Hal ini dibutuhkan pula bagi mereka yang menderita fruktosa intoleran dan malabsorbsi fruktosa. Kedua kondisi ini membuat gangguan pencernaan dan perlu diobati dengan diet rendah Anda memiliki kondisi tersebut, maka sebaiknya Anda memilih buah dengan kandungan fruktosa rendah karena buah jenis itu memiliki kemungkinan lebih kecil dalam menimbulkan gejala negatif sementara masih dapat bermanfaat untuk kesehatan. Serta, kenalilah beberapa jenis buah yang memiliki kandungan fruktosa tinggi berikut agar Anda dapat menghindarinya. - Buah keringBuah kering mengandung memiliki kandungan fruktosa yang tinggi sehingga sebaiknya Anda menghindarinya atau hanya memakannya dalam jumlah Buah berbijiBuah berbiji seperti ceri, persik, plum dan mangga sangat tidak disarankan bagi Anda yang menderita kondisi "tidak bersahabat" dengan fruktosa. Buah-buahan ini dapat meningkatkan gejala negatif yang disebabkan oleh kondisi Apel dan PirApel dan pir adalah dua buah dengan kandungan fruktosa tertinggi. Ini termasuk semua jenis produk yang terbuat dari kedua buah ini, misalnya saus apel, selai apel, jus apel maupun pir. Makanan atau minuman yang mengandung apel atau pir juga harus dihindari karena kandungan fruktosanya yang sangat MelonBeberapa jenis melon mengandung fruktosa dalam jumlah tinggi, termasuk semangka. Keduanya dapat menimbulkan efek negatif bagi Anda yang harus menjalani diet rendah TropisBanyak jenis buah tropis yang mengandung kadar fruktosa tinggi dan dapat menghasilkan ketidaknyamanan jika Anda memiliki kondisi fruktosa intoleran dan malabsorbsi fruktosa. Buah tropis yang dimaksud antara lain mangga, pisang dan kiwi. Setiap makanan atau minuman yang mengandung buah-buahan ini juga cenderung mengandung fruktosa tinggi sehingga perlu harus dihindari. Jambu biji dan leci merupakan jenis lain dari buah-buahan tropis yang mengandung kadar fruktosa tinggi. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Warning Fruktosa merupakan salah satu jenis gula yang banyak ditemukan pada makanan atau minuman sehari-hari, termasuk minuman kemasan, roti atau kue manis. Meskipun manfaatnya sebagai pemanis di lidah, tetapi efek fruktosa tidak selamanya baik untuk tubuh. Fruktosa alami dapat ditemukan dari beberapa jenis buah, sayur dan juga madu. Pemakaian gula saat ini begitu mengkhawatirkan. Mengapa? Karena, hal ini berkaitan erat dengan penyakit yang serius, seperti obesitas, penyakit jantung, diabetes, dan kanker. Terdapat banyak cara untuk mengurangi resiko yang dapat disebabkan oleh konsumsi gula berlebihan. Salah satunya adalah dengan mengganti gula dengan pemanis fatal yang sering dilakukan oleh sebagian besar orang adalah banyak menggunakan gula dalam kehidupan sehari-hari tanpa menyadarinya. Anda masih bisa mengkonsumsi makanan manis, tanpa harus menambahkan gula di dalamnya. Atau Anda juga bisa menggunakan pemanis alami sebagai pengganti gula. Apakah Anda penasaran? Anda akan mendapatkan jawabannya di sini. Mengapa Mengonsumsi Gula Berlebih Berdampak Buruk? Bukti menunjukkan bahwa seseorang yang mengikuti diet tinggi pemanis tambahan, lebih cenderung meningkatkan risiko terkena obesitas. Kok bisa? Perlu untuk Anda ketahui, gula dapat mengganggu hormon dalam tubuh Anda yang mengatur rasa lapar dan kenyang, yang menyebabkan peningkatan asupan kalori dan penambahan berat badan. Tidak hanya itu, asupan gula yang berlebih di dalam tubuh mampu merusak metabolisme, yang bisa mengakibatkan meningkatnya kadar insulin serta penyimpanan lemak Konsumsi gula yang tinggi dikaitkan juga dengan kesehatan pada mulut yang sangat buruk serta penyakit mematikan, seperti jantung, diabetes, maupun kanker. Selain menyebabkan permasalahan pada kesehatan, gula mampu membuat Anda ketagihan. Ini menyebabkan dopamin dilepaskan di otak, respons yang sama diaktifkan oleh obat-obatan yang membuat kecanduan. Hal ini membuat Anda memakan gula berlebihan terutama untuk individu yang mengalami masa stress. Baca juga Kenali Dampak Buruk Makanan Manis bagi Kesehatan Memang, Apa Kelebihan Pemanis Alami? Menurut Kelvin Halim, tim nutrisionis Jovee, pemanis alami memiliki kelebihan tersendiri. Pemanis alami dapat menjadi pilihan pengganti gula pasir dan sejenisnya dikarenakan indeks glikemiknya yang lebih rendah. Indeks glikemik merupakan kemampuan makanan dicerna tubuh dan meningkatkan kadar glukosa dalam darah. Semakin tinggi kadar indeks glikemiknya, semakin cepat makanan tersebut dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Walau memiliki indeks glikemik yang lebih rendah, tetap pemanis alami juga perlu dikontrol asupannya, dengan mengonsumsi sebanyak 4 sendok makan atau 50 gram dalam 1 harinya sesuai anjuran. Apa Saja Jenis Pemanis Alami yang Lebih Baik Dibandingkan Gula? Anda harus tahu, bahwa ada makanan manis yang bisa dikonsumsi tanpa gula. Inilah makanan manis yang bisa dikonsumsi, diantaranya sebagai berikut 1. Madu Madu adalah cairan dengan tekstur kental berwarna keemasan yang diproduksi dari lebah madu. Di dalam madu terdapat vitamin dan mineral, serta banyak antioksidan bermanfaat. Asam fenolik dan flavonoid dalam madu bertanggung jawab atas aktivitas antioksidannya, yang dapat membantu mencegah diabetes, peradangan, penyakit jantung, dan kanker. Pada intinya, madu masih berupa pemanis dan tidak sepenuhnya berbahaya untuk tubuh. Salah satu madu yang dapat dikonsumsi adalah MADU URAY NATURAL HONEY GRADE A 450G Rp 2. Coconut Sugar Coconut sugar merupakan pemanis yang diekstraksi dari nila kelapa. Di dalam coconut sugar, terdapat zat besi, seng, kalsium, kalium, dan antioksidan. Coconut sugar mempunyai indeks glikemik lebih rendah daripada gula, sebagian besar karena kandungan inulin di dalamnya. Insulin adalah jenis serat larut yang telah terbukti memperlambat pencernaan, meningkatkan kepenuhan, dan memberi makan bakteri sehat di usus Anda. 3. Monk Fruit Sweetener Monk fruit sweetener di ekstrak dari buah siraitia grosvenorii, yang berasal dari Thailand Utara dan China Selatan. Alternatif pemanis alami ini mengandung 0 kalori dan 100-250 kali lebih manis dibandingkan dengan gula. Monk fruit sweetener mengandung fruktosa serta glukosa, tetapi rasa manis di dalamnya monk fruit sweetener didapat dari antioksidan bernama mogrosides. Terdapat penelitian yang menyatakan bahwa penggunaan monk fruit sweetener, berpengaruh minimal pada asupan kalori harian Anda, kadar glukosa darah, dan kadar insulin, dibandingkan dengan minuman manis sukrosa. 4. Xylitol Xylitol adalah gula alkohol dengan rasa manis yang mirip. Dibuat dari jagung ataupun kayu birch yang ditemukan pada buah-buahan dan sayuran. Xylitol memiliki kandungan 2,4 kalori per gram, yang mana 40% sedikit dibandingkan dengan gula biasa. Apa yang membuat xylitol menjadi alternatif untuk Anda? Karena kandungan fruktosa yang rendah, hal ini bertanggung jawab atas sebagian besar efek berbahaya gula. 5. Stevia Stevia adalah pemanis alami yang diekstrak dari daun Stevia rebaudiana yang berasal dari Amerika Selatan. Pemanis nabati ini diekstraksi dari salah satu dari dua senyawa, stevioside dan rebaudioside A. yang mana masing-masing di dalamnya terdapat 0 kalori dan memiliki rasa manis 350 kali lipat daripada gula. Daun Stevia rebaudiana dikemas dengan nutrisi dan phytochemical, sehingga pemanis ini dikaitkan dengan beberapa manfaat kesehatan. Senyawa manis dalam stevia, telah terbukti menurunkan tekanan darah, glukosa darah, dan kadar insulin. Jadi, aman untuk digunakan Anda. 6. Erythritol Sama dengan xylitol, erythol merupakan gula alkohol yang sangat manis untuk dikonsumsi dengan kandungan kalori yang sedikit. Kandungan kalori di dalamnya hanya 0,24 kalori per gram, erythritol mengandung 6% dari kalori gula biasa. Rasanya juga hampir persis seperti gula, membuat Anda mudah berpindah ke pemanis alami yang satu ini. Erythritol tidak meningkatkan kadar glukosa darah, insulin, kolesterol, atau trigliserida, jadi aman untuk Anda konsumsi saat ini. 7. Yacon Syrup Yacon syrup merupakan pemanis yang diekstrak dari tumbuhan Smallanthus sonchifolius berasal dari Amerika Selatan. Rasanya manis, warnanya gelap, dan memiliki konsistensi yang tebal mirip dengan molase. Kandungan tinggi fructooligosaccharides FOS dalam sirup yacon menawarkan berbagai manfaat kesehatan. Penelitian menunjukkan hal itu dapat mengurangi indeks glikemik, berat badan, dan risiko kanker usus besar. Jadi, Anda bisa konsumsi pemanis alami yang satu ini. Itulah beberapa pemanis alami yang bisa Anda konsumsi sebagai pengganti gula. Mengurangi konsumsi gula dapat menjauhkan Anda dari macam-macam risiko penyakit, termasuk obesitas dan diabetes. Mulailah bangun kebiasaan makan makanan sehat dan rendah gula supaya hidup menjadi lebih sehat. Baca juga Mineral Kromium, Mineral Penyeimbang Gula Darah dan Sumber Makanannya 11 Camilan Sehat untuk Anda yang Sedang Diet Ingin mengetahui informasi kesehatan terpercaya? Daftarkan email anda di Ngovee. Untuk mendapatkan suplemen dan vitamin spesial buat anda, unduh aplikasi Jovee. Tersedia melalui Google Play Store maupun App Store. Dapatkan vitamin terbaik hanya dari Jovee. 5 Semangka. Satu irisan sedang dari buah semangka mengandung 17 gram gula. Namun buah semangka sarat dengan air, dan memiliki mineral khusus yang disebut elektrolit yang dibutuhkan tubuh Anda untuk mengisi ulang setelah menghabiskan waktu di bawah sinar matahari. Batasi saja asupannya menjadi hanya 1 - 2 potong. 6.

– Membatasi atau menghindari konsumsi gula memang sangat sulit. Namun, mengingat risiko kesehatannya, membatasi asupan gula menjadi hal yang wajib. Kabar baiknya, ada beberapa pemanis alami yang bisa dijadikan pengganti gula dengan kandungan yang lebih sehat. Pemanis alami ini lebih rendah kalori, rendah fruktosa, dan rasanya pun sangat manis. Dilansir dari Healthline, berikut adalah 5 pemanis alami yang menyehatkan tubuh1. Stevia Stevia merupakan pemanis alami yang berasal dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Pemanis ini terkenal dengan kalorinya yang rendah. Daun stevia mengandung beberapa senyawa manis, utamanya adalah stevioside dan rebaudioside A. Keduanya ratusan kali lebih manis dari juga Daftar Makanan Tinggi Gula dan Garam yang Harus Dibatasi Beberapa penelitian menunjukkan, stevia dapat menurunkan tekanan darah tinggi dan kadar gula darah pada penderita diabetes. Stevia bisa dijadikan sebagai pengganti gula. Carilah produk yang tepat karena banyak orang yang tidak terlalu menyukai rasa manisnya. 2. Eritritol Sama seperi stevia, eritritol merupakan pemanis rendah kalori yang secara alami ditemukan pada buah-buahan tertentu.

Beberapajenis buah dan sayur yang tinggi kandungan fruktosa antara lain: Apel. Anggur. Semangka. Pisang. Stroberi. Bluberi. Alpukat. Asparagus. Apakah Mangga mengandung fruktosa? Buah tropis yang dimaksud antara lain mangga, pisang dan kiwi.

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Sepertinya bahan pemanis yang satu ini menjadi kesukaan banyak orang. Gula sendiri diperlukan tubuh sebagai energi utama untuk mendorong aktivitas. Tapi terlalu banyak mengonsumsi gula dapat memicu penyakit diabetes. Artinya, segala sesuatu yang berlebihan memang tidaklah baik. Namun, hal ini tak berlaku bagi gula alami yang didapat dari mengandung gula alami dalam bentuk fruktosa yang merupakan salah salah satu jenis karbohidrat. Rata-rata buah hanya mengandung fruktosa sekitar 15 gram. Tidak hanya kalori yang didapat, serat dan nutrisi juga didapat dari buah. Dilansir dari CNNIndonesia, para ahli menyatakan bahwa tubuh manusia membutuhkan lebih banyak gula alami yang didapat dari konsumsi buah. Fruktosa dinyatakan tidak menyebabkan lonjakan gula darah secara penderita diabetes, ada baiknya Anda memperhatikan indeks glikemik pada buah. Serat dalam buah membantu pelepasan gula lebih lambat sehingga gula darah tidak melonjak naik tiba-tiba. Buah-buahan mengandung banyak nutrisi yang kaya akan potasium sehingga dapat membantu penurunan tekanan darah serta flavonoid yang dapat mengurangi risiko penyakit jantung. Foto Pada dasarnya buah dan sayur memang penting bagi kehidupan manusia. Ada banyak manfaat yang bisa kita dapat dengan rutin mengonsumsi buah dan sayur. Dari penyakit ringan hingga penyakit yang paling mematikan. Untuk itu, para ahli kesehatan selalu menyarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur setiap hari. Akan tetapi, jika Anda ingin rutin mengonsumsi buah dan sayur tetap harus memperhatikan kadar dan polanya. Terlalu banyak mengandung gula dari mana pun asalnya dapat memicu pelepasan insulin. Insulin adalah hormon penyimpanan yang akan menyimpan kelebihan gula darah sebagai lemak dalam perut. Mengonsumsi gula secara berlebih daapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Untuk itu, agar tidak berlebihan dalam konsumsi gula, baiknya sehari Anda mengonsumsi 150 gram buah. Dimana dalam 150 gram itu Anda mendapatkan 150 kalori dan 30 gram kerbohidrat. Hal ini setara dengan satu buah apel merah kecil, satu potong melon atau satu buah pisang. Aturlah pola konsumsi buah Anda dalam sehari agar mendapatkan nutrisi yang tepat. Lihat Healthy Selengkapnya

Sebuah studi menunjukkan, diet tinggi gula fruktosa dapat menyebabkan sistem kekebalan tidak berfungsi dengan baik.. Mengutip Medical News Today, 26 Februari 2021, fruktosa adalah gula alami yang terdapat dalam buah-buahan, madu, dan sayuran tertentu, seperti asparagus dan labu.. Jenis gula fruktosa ini dapat berkontribusi pada diet sehat karena buah dan sayuran biasanya

Namun, tidak seperti glukosa, fruktosa justru menyebabkan rendahnya kadar gula darah, asalkan dikonsumsi dalam batas sewajarnya. Beberapa ahli kesehatan merekomendasikan jenis gula ini sebagai pemanis yang bisa dikatakan aman untuk pasien diabetes tipe 2. Berikut manfaat lainnya untuk tubuh manusia membantu menghasilkan energi, menyimpan energi dalam bentuk glikogen, dan membentuk lemak dalam tubuh. Meskipun memiliki manfaat untuk metabolisme tubuh, Anda tetap perlu berhati-hati. Pasalnya, mengonsumsi sumber makanan yang mengandung gula tinggi dapat memicu berbagai masalah kesehatan. Sumber makanan mengandung fruktosa Sebagai jenis gula yang terdapat dalam bahan makanan alami, Anda dapat menemukan kandungan fruktosa pada buah dan sayuran berikut apel, pir, buah ara, plum, anggur, semangka pisang, alpukat, stroberi, asparagus, wortel, selada, buncis, akar sawi putih, dan daun bawang. Kandungan fruktosa yang cukup tinggi juga terdapat dalam makanan dan minuman olahan seperti sirup jagung, karamel, madu olahan, gula cair, dan gula aren. Bagaimana fruktosa dicerna dalam tubuh? Glukosa dan fruktosa dicerna serta diserap dengan cara yang berbeda oleh tubuh. Setelah sampai di usus halus, glukosa akan langsung diserap ke pembuluh darah, lalu sel-sel tubuh akan menggunakannya sebagai energi. Tubuh juga akan melepaskan fruktosa ke pembuluh darah selama proses penyerapan zat gizi di usus halus. Namun, untuk diproses sebagai energi, jenis gula ini harus dipecah menjadi glukosa terlebih dahulu oleh organ hati. Itulah mengapa fruktosa tidak langsung meningkatkan gula darah selayaknya glukosa. Namun, jenis gula ini tetap akan menaikkan gula darah secara bertahap setelah sedikit demi sedikit organ hati mengolahnya menjadi glukosa. Selain glukosa, hasil akhir dari proses pencernaan gula ini adalah trigliserida, asam urat, dan beberapa zat radikal bebas. Ringkasan Fruktosa terdapat dalam bahan makanan alami seperti buah dan sayuran. Jenis gula ini juga marak ditemukan dalam bentuk gula tambahan atau pemanis makanan. Agar bisa digunakan sebagai sumber energi, organ hati perlu memecah gula ini menjadi glukosa. Risiko kelebihan asupan fruktosa Mengonsumsi jenis gula ini secara berlebihan tentu tidak baik bagi kesehatan Anda. Berikut adalah bahaya kesehatan yang mungkin ditimbulkan. 1. Penyakit hati Konsumsi fruktosa terlalu banyak bisa menyebabkan penumpukan trigliserida di hati. Trigliserida adalah jenis lemak yang dihasilkan dari pemecahan fruktosa oleh hati. Pengendapan lemak ini bisa merusak fungsi organ hati. Dalam jangka panjang, kondisi ini berpotensi menyebabkan penyakit perlemakan hati non-alkoholik. 2. Penyakit jantung Fruktosa dapat menghancurkan komposisi lemak darah Anda, sehingga meningkatkan kadar kolesterol jahat LDL. Meningkatnya LDL menyebabkan akumulasi lemak di sekitar organ dan berpotensi penyakit jantung. Penumpukan trigliserida juga bisa memicu timbulnya plak di pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung. 3. Risiko lainnya Berikut ini efek lain yang mungkin terjadi jika Anda mengonsumsi makanan tinggi fruktosa secara berlebihan. Zat radikal bebas yang dihasilkan dari pemecahan fruktosa juga dapat merusak struktur sel, enzim, dan bahkan gen. Meningkatkan kadar asam urat dalam darah yang menyebabkan asam urat dan tekanan darah tinggi hipertensi. Menyebabkan resistensi insulin yang dapat menyebabkan obesitas dan diabetes tipe 2. Fruktosa tidak menekan nafsu makan seperti halnya glukosa, sehingga mungkin dapat memicu nafsu makan berlebihan. Sebagian orang tidak mampu mencerna dan menyerap jenis gula ini dengan baik. Kondisi yang disebut dengan malabsorbsi fruktosa ini ditandai dengan meningkatnya jumlah gas di saluran cerna dan gangguan pencernaan lainnya. Malabsorbsi ini terbilang cukup umum terjadi dan memengaruhi hingga 1 dari 3 orang. Orang yang mengalami malabsorbsi fruktosa tidak memiliki sel pembawa fruktosa enterosit yang cukup dalam ususnya. Jika usus kekurangan sel pembawa, gula ini akan menumpuk di dalam usus besar dan mengakibatkan gangguan pencernaan. Malabsorpsi fruktosa dapat disebabkan oleh banyak penyebab yang meliputi ketidakseimbangan bakteri baik dan jahat di usus, terlalu banyak mengonsumsi makanan olahan, riwayat masalah pencernaan seperti sindrom iritasi usus besar IBS, peradangan, dan stres. Meski demikian, masih diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk mengetahui efek samping jenis gula ini. Anda bisa mulai dengan membatasi asupan makanan manis untuk menghindari kemungkinan masalah kesehatan yang tak diduga. Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan ahli gizi untuk mengetahui jenis gula dan pemanis yang aman untuk dikonsumsi. Pemanisalami dapat ditemukan pada buah-buahan. Berikut enam pemanis alami yang bisa Anda gunakan sebagai pengganti gula, seperti dilansir Boldsky, Sabtu, 20 Juni 2020. 1. Sirop maple. Sirop maple dibuat dengan merebus getah yang dikumpulkan dari gula maple. Sirop maple mengandung sukrosa, oligosakarida, polisakarida, asam organik, asam amino Meski demikian, perlu diingat bahwa belum ada penelitian yang membahas manfaat penggantian fruktosa dengan maltosa. Hanya karena fruktosa sedikit lebih buruk, tidak berarti maltosa sepenuhnya menyehatkan. Tetap batasi asupannya, terutama bila Anda mempunyai kondisi medis yang membuat Anda harus mengurangi asupan gula sehari-hari. Seperti gula pada umumnya, pemanis ini bisa memberikan energi bila Anda mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar. Begitu pun sebaliknya, konsumsi gula ini secara berlebihan dapat menimbulkan dampak buruk bagi berat badan, penyakit jantung, ginjal, dan kesehatan secara menyeluruh. Asupan harian yang dianjurkan Pada dasarnya, tidak ada anjuran khusus terkait batas konsumsi maltosa. Meski begitu, Institute of Medicine AS merekomendasikan sekitar 45-65% dari total asupan kalori harian Anda sebaiknya berasal dari karbohidrat. Apabila asupan kalori harian Anda sebesar kkal, artinya sekitar kkal berasal dari karbohidrat. Namun, karbohidrat ini tentu tidak boleh hanya berasal gula sederhana, tapi juga karbohidrat kompleks seperti makanan kaya serat. Seperti gula pada umumnya, maltosa dapat memberikan tubuh energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Konsumsilah dalam jumlah yang wajar agar Anda bisa mendapat manfaatnya tanpa mengalami dampak negatif bagi kesehatan. 9pqU.
  • y0yb82fl5v.pages.dev/17
  • y0yb82fl5v.pages.dev/237
  • y0yb82fl5v.pages.dev/371
  • y0yb82fl5v.pages.dev/313
  • y0yb82fl5v.pages.dev/91
  • y0yb82fl5v.pages.dev/322
  • y0yb82fl5v.pages.dev/233
  • y0yb82fl5v.pages.dev/130
  • y0yb82fl5v.pages.dev/120
  • buah buahan mengandung pemanis alami fruktosa